Jangan sampai kita terlena untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi perkayalah diri Anda baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar Anda, terutama yang lebih membutuhkan..

Mode Transmisi

Kamis, 23 April 2009











Mode Transmisi
a. Serial
Pada Pengiriman seri, Data pararel internal diteruskan ke pengubah pararel-serial (IC Converted), bit-bit dikirimkan secara berurutan (tidak serempak) dan kecepatan pemindahan data lebih rendah dan mode transmisi pararel. Pengiriman dimulai dari LSB ( Least Significant Bit) dan diakhiri MSB ( Most Significant Bit). Penerima harus memecah isyarat data yang sama pada waktu yang tepat sebelum membentuk kembali karakter yang diterima.


Gambar 3.1 Mode Transmisi Paralel
Agar data yang diterima itu benar maka selang waktu yang digunakan oleh pengirim dan penerima harus sama. Untuk keperluan tersebut mka pengirim dan penerima harus menambahkan “detak” (Time Pulse).


Gambar 3.2 Detak (Time Pulse)

b. Paralel
Data dikirimkan sekaligus, misal 8 bit bersamaan
• Kecepatan tinggi
• Karakteristik Media harus baik
• Masalah “SKEW Efek” yang terjadi pada sejumlah pengiriman bit secara serempak dan tiba
pada tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan

Gambar 3.3 Mode Transmisi Serial
Mode serial membutuhkan sinkronisasi/penyesuaian yang berfungsi untuk :
• Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya merupakan bit data (sinkronisasi bit)
• Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter)
• Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah blok data (sinkronisasi blok)

3.2. Berdasarkan sinkronisasi dikenal 3 mode transmisi serial, yaitu :

1. Asinkron
• Pengiriman dilakukan perkarakter
• Transmisi kecepatan tinggi
• Antara karakter tidak ada waktu yang tetap
• Bila terjadi kesalahan, 1 blok data akan hilang
• Membutuhkan : start bit (tanda mulai menerima bit data)
• Tiap karakter diakhiri : stop bit
• Dikenal sebagai Start-Stop Tranmission

Gambar 3.4 Transmisi Asinkron

2. Sinkron
• Pengiriman dilakukan perblok data (karakter)
• Transmisi kecepatan tinggi
• Tiap karakter tidak memerlukan bit awal/akhir
• Bila terjadi kesalahan, 1 blok data akan hilang
• Pemakaian saluran komunikasi akan efektif, karena transmisi hanya dilakukan bila dimiliki sejumlah blok data.

Gambar 3.5 Transmisi Sinkron

3. Isokron
- Merupakan kombinasi transmisi asinkron dan sinkron
- Tiap karakter didahului dengan bit awal dan diakhir data ditutup dengan bit akhir

3.3. Metode Transmisi

1. Simplex
• Data disalurkan hanya ke satu arah
• Pemancar dan penerima tugasnya tetap
• Jarang untuk sistem komunikasi data

Gambar 3.6 Metode Transmisi Simplex

2. Half Duplex (HDX)
• Data dikirimkan kedua arah secara bergantian
• Terdapat "turn around time" (waktu untuk mengubah arah)

Gambar 3.7 Metode Transmisi Half Duplex (HDX)

3. Full Duplex (FDX)
• Data dikirimkan dan diterima secara bersamaan

Gambar 3.8 Metode Transmisi Full Duplex (FDX)

3.4. Karakteristik Transmisi

Terdapat dua macam arus :
1. DC (Direct Current)
• Jarang digunakan
• Untuk jarak dekat
• Kecepatan dibawah 300 bps

2. AC (Alternating Current)
• Sering digunakan
• Untuk jarak jauh
• Untuk Kecepatan tinggi

Kecepatan Transmisi


1. Satuannya
• Karakter per second (kps)
• Bit per second (bps)
• Baud per second (bps) - (2 bit = 1 baud)

2. Variasi
110, 300, 600, 1200, 2400, 4800, 9600 bps

3. Kecepatan dipengaruhi lebar frekuensi (bandwidth)

4. Berdasar bandwidth, kanal digolongkan menjadi :
a. Broadband Channel
• Untuk sinyal berfrekuensi tinggi
• Digunakan untuk gelombang mikro, kabel koaksial, dan serat optic

b. Voice Grade Channel
• Dial Up
• Private Line
• Menggunakan frekuensi 300 - 3000 Hz

c. Subvoice Channel
• Menggunakan kecepatan transmisi dibawah 600 bps

d. Telegraph Channel
• Menggunakan kecepatan transmisi 45 - 75 bps

Tabel Spectrum Electromagnetic

Frequency Band Name
3 - 10 kHz Extremely Low Frequency (ELF)
10 - 30 kHz Very Low Frequency (VLF)
30 - 300 kHz Low Frequency (LF)
300 - 3000 kHz Medium Frequency (MF)
3 - 30 MHz High Frequnecy (HF) (also called "short wave")
30 - 300 MHz Very High Frequency (VHF)
300 - 3000 MHz Ultra High Frequency (UHF) (also called "microwaves")
3 - 30 GHz Super High Frequency (SHF)


3.5. Gangguan terhadap Saluran Transmisi


Gangguan pada saluran transmisi dikenal dua golongan besar :
a. Random

Derau Panas (thermal noise)
Gangguan yang disebabkan oleh pergerakan acak elektron bebas dalam rangkaian.
Derau Impuls (impuls noise)
Gangguan yang disebabkan oleh tegangan listrik yang tingginya lebih dibandingkan tegangan rata – ratanya.

Bicara Silang (cross talk)
Gangguan yang disebabkan oleh masuknya signal dari kanal lain yang letaknya berdekatan

Gema (echo)
Gangguan yang disebabkan oleh signal yang dipantulkan kembali sebagai akibat dari perubahan impedansi dalam sebuah rangkaian listrik.

Perubahan Phasa (Phase changer)
Gangguan yang disebabkan oleh phase signal yang kadang-kadang berubah sebagai akibat dari impulse noise.

Derau Intermodulasi (intermodulation noise)
Gangguan yang disebabkan oleh dua signal dari saluran berbeda (intermodulation) membentuk signal baru yang menduduki frekuensi signal lain.

Phase Jitter
Gangguan yang disebabkan oleh jitter yang timbul oleh sistem pembawa yang dimultipleks dan menghasilkan perubahan frekuensi.

Fading
Gangguan yang disebabkan oleh signal yang disalurkan mencapai penerima melalui berbagai jalur akibat dari kondisi atmosfir.

b. Tak Random

Redaman
Gangguan yang disebabkan oleh tegangan suatu signal berkurang ketika melalui saluran transmisi sebagai akibat daya yang diserap oleh saluran transmisi yang tergantung frekuensi dam media transmisinya.

Tundaan
Gangguan yang disebabkan oleh signal dengan masing masing frekuensi yang tidak berjalan dengan dengan kecepatan yang sama hingga tiba dipenerima pada waktu yang berlainan.

Sistem Modulasi

• Modulasi adalah proses penggabungan sinyal yang akan dikirim dengan gelombang pembawa, sehingga memungkinkan sinyal tsb ditransmisikan melalui communication channel.
• Penggabungan dilakukan dengan mengubah-ubah besaran tertentu dari gelombang pembawa sesuai dengan bentuk sinyal informasi

Teknik-teknik modulasi
• Modulasi analog
– Amplitude Modulation (AM)
• Amplitudo gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi
– Frequency Modulation (FM)
• Frekuensi gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi
– Phase Modulation (PM)
• Phase gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi
• Dipandang sebagai “special case” dari frequency modulation
• Modulasi digital
Sinyal informasi hanya merepresentasikan dua keadaan (“1” atau “0”)
– Amplitude Shift Keying (ASK)
• Sinyal informasi direpresentasikan dalam dua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa
– Frequency Shift Keying (FSK)
• Sinyal informasi direpresentasikan dalam perubahan frekuensi gelombang pembawa
– Phase Shift Keying (PSK)
Sinyal informasi direpresentasikan dalam perubahan phase gelombang pembawa
Tujuan Modulasi
 Memudahkan pemancaran (radiasi)
• Penggeseran spektrum frekuensi sinyal dari domain frekuensi rendah ke radio frequency (RF) untuk dapat dipancarkan (apabila communication channel berupa sistem radio)
 Modulasi untuk multiplexing
• Mentranslasikan sinyal ke spektrum frekuensi atau time slot yang berbeda-beda untuk memungkinkan beberapa sinyal ditransmisikan melalui channel yang sama
 Mengatasi keterbatasan perangkat
• Perangkat untuk sinyal processing (filter, amplifier) bekerja optimal pada frekuensi dan bandwidth tertentu
• Modulasi dapat digunakan untuk mentranslasikan sinyal ke frekuensi yang sesuai dengan kemampuan perangkat
 Frequency assignment
• Menentukan frekuensi kerja dari pemancar (radio, televisi dsb)
 Mengurangi noise dan interferensi
• Efek dari noise dan interferensi dapat diminimalisir dengan menggunakan type modulasi tertentu dengan bandwidth yang lebih lebar dari bandwidth sinyal
• Ada “trade-off” antara pengurangan noise dengan penambahan bandwidth.


Sistem Terminal

Terminal adalah suatu I/O device yang digunakan untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh dengan menggunakan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal ini bermacam-macam, seperti magnetic tape unit, disk drive, paper tape, dan lain-lain.

Disk Drive :
Alat tambahan yang digunakan untuk meletakkan piringan magnetik, memutar piringan dan menggerakkan head baca/tulis pada posisi yang diinginkan ketika mengakses informasi dari dalam disk.


Magnetic Tape :
Suatu bentuk media memori sekunder akses berurutan. Dari semua media memori, pita ini dapata menyimpan volume data yang paling besar dengan biaya yang minimal.



Paper Tape :
Pita yang terbuat dari kertas. Media rekam data yang bentuknya menyerupai pita dan terbuat dari kertas yang berkualitas tinggi. Perekaman data pada paper tape dilakukan dengan cara melubangi kertas tersebut.